Maaf, kami mendeteksi ekstensi Adblocker di browser Anda sedang aktif!
Atau Anda tidak mengaktifkan Javascript. Harap nonaktifkan ekstensi Adblocker Anda![ Refresh ]

Manfaat Sistem REM Sepeda Motor dan Contohnya dengan Gambar

Sistem REM Sepeda Motor

Apa Saja Sistem Rem Sepeda Motor – Jaman sekarang, dunia otomotif mengalami perubahan yang cepat. Nyaris tiap orang mempunyai kendaraan motor, terutamanya sepeda motor. Pada jaman dulu, manusia berkendaraan memakai kuda, kerbau, gajah dan hewan-hewan lain. Untuk memakai dan mengontrolya juga cukuplah sederhana, yakni memakai tali yang diikatkan pada hewan itu.

Bila menginginkan hewan itu jalan, tali bisa hentakkan, dan bila menginginkan hewan itu stop, tali cukup diambil. Tetapi pada kendaraan motor, langkah memakai dan mengontrolnya berlainan, bagus untuk jalankan atau menghentikanya.

Fungsi Sistem rem pada suatu kendaraan sepeda motor adalah sistem yang penting karena sistem ini terkait dengan faktor keselamatan saat berkendaraan. Sistem rem ini berperan untuk perlambat dan atau hentikan pergerakan dari sepeda motor dengan mengganti energi kinetik/gerak dari kendaraan itu jadi energi panas. Peralihan tenaga itu didapat dari style gesekan di antara elemen bergerak yang terpasangkan pada roda sepeda motor dengan satu bahan yang direncanakan khusus tahan pada gesekan.

Gesekan (friction) sebagai aspek terpenting pada pengereman. Oleh karena itu elemen yang dipakai untuk sistem rem harus memiliki karakter bahan yang bukan hanya hasilkan jumlah gesekan yang besar, tapi juga harus tahan pada gesekan dan tidak hasilkan panas yang bisa mengakibatkan bahan itu menetes/terbakar atau berbeda wujud. Beberapa bahan yang tahan pada gesekan itu mayoritas sebagai kombinasi dari beberapa bahan yang digabungkan dengan lakukan tindakan tertentu. Beberapa bahan itu adalah; tembaga, timah, grafit, karbon, kevlar, resin/damar, kuningan, fiber dan beberapa bahan aditif/tambahan yang lain.

Sistem REM Sepeda Motor

Konstruksi dan langkah kerja rem tipe tromol

Ada dua model sistem rem yang sering dipakai pada sepeda motor, yakni: 1) Rem tromol (drum brake) dan 2) rem cakram/piringan (disc brake). Langkah operasionalisasi sistem rem-nya terdiri jadi dua, yaitu; 1) secara teknisi yakni dengan menggunakan kabel baja, dan 2) secara hidrolik dengan memakai fluida/cairan. Langkah operasionalisasi sistem rem type tromol secara umum secara teknisi, dan type cakram secara hidrolik.

Rem tromol adalah sistem rem yang sudah jadi sistem pengereman standard yang sering dipakai sepeda motor kemampuan kecil pada beberapa tahun terakhir ini. Alasannya ialah karena sistem rem tromol simpel dan murah. Konstruksi rem tromol biasanya terbagi dalam beberapa komponen misalnya: sepatu rem atau brake shoe, tromol atau drum, pegas pengembali atau (return springs), tuas pendorong atau lever, dudukan rem tromol atau backplate, dan cam/nok pendorong. Langkah operasionalisasi rem tromol secara umum secara teknisi yang terdiri dari; pedal rem atau brake pedal dan tangkai atau rod pendorong.

Konstruksi dan langkah kerja rem tipe tromol seperti kelihatan pada gambar di bawah ini

Sistem REM Sepeda Motor
Sistem REM Sepeda Motor

Di saat tangkai kabel atau penyambung (tidak ditarik), karena itu sepatu rem dan tromol tidak sama-sama contact.Tromol rem akan berputar-putar bebas ikuti perputaran roda. Namun saat kabel rem atau tangkai penyambung diambil, karena itu lengan rem atau tuas rem akan memutar cam/nok pada sepatu rem hingga sepatu rem bisa menjadi megar dan kanvas rem atau pirodonya bersinggungan dengan tromol. Mengakibatkan perputaran tromol segera dapat ditahan atau disetop oleh kampas rem, dan ini memiliki arti meredam atau hentikan perputaran roda atau kecepatan kendaraan.

Rem tromol dibuat berbahan besi tuangkan dan dikombinasi dengan hub saat rem dipakai hingga panas gesekan akan muncul dan style gesek dari brake lining atau kampas rem akan dikurangkan. Drum brake memiliki sepatu rem (dengan lining) yang berputar-putar bersimpangan dengan perputaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan style gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekan- gesekan sepatu rem dengan tromol yang hendak memberi hasil energi panas hingga dapat hentikan perputaran tromol atau kendaraan itu.

Rem tipe tromol disebutkan “intern expansion lining brake”. Permukaan luar dari hub ada dengan sirip-sirip untuk pendingin yang dibuat dari aluminium-alloy (gabungan aluminium) yang memiliki daya penyalur panas yang baik sekali. Sisi dalam tromol akan selalu terlindungi bebas dari masuknya air dan debu kerena tromol memiliki jalur untuk meredam air dan debu yang masuk dengan mengucurkannya melalui jalur dan keluar lubang saluran.

Berdasar type operasionalisasi sepatu rem, sistem rem type tromol pada sepeda motor diklasifikaskan jadi dua, yakni:

1. Type Singgel Leading Shoe

Rem tromol model single leading shoe adalah rem paling simpel dan terbanyak dipakai di sepeda motor secara umum yang cuman memiliki sebuah cam/nok pendorong untuk gerakkan 2 buah sepatu rem. Pada ujung dari sepatu rem yang lain terpasang pivot pin (pasak) sebagai titik sandaran sepatu rem.

2. Tipe Two Leading Shoe

Rem tromol tipe two leading shoe bisa hasilkan style pengereman kurang lebih satu 1/2 kali dari type singgel leading shoe. Khususnya dipakai sebagai rem depan, tapi selanjutnya belakangan ini diganti oleh disk brake (rem cakram). Rem type ini memiliki dua cam/nok dan ditaruh di masing-masing sisi ujung dari leading shoe dan trailing shoe. Cam itu bergerak secara bertepatan saat rem dipakai lewat tangkai penyambung yang bisa distel. Tiap sepatu rem memiliki titik sandaran tertentu pivot yang bermanfaat untuk gerakkan cam.

Penutup

Bagaimana mudah kan setelah membaca artikel ini pasti anda lebih mengerti tentang manfaat sistem REM pada sepeda motor, jadi anda tidak perlu khawatir lagi setelah mengetahui manfaatnya, semoga artikel ini dapat bermanfaat.

You May Also Like

You cannot copy content of this page