
Bagaimana Cara Merawat Rantai Sepeda Motor – Merawat berkala rantai penggerak roda belakang ini mengulas mengenai mengaplikasikan langkah perawatan rantai penggerak roda belakang dan merawat berkala rantai penggerak roda belakang. Materi kapabilitas yang ada pada modul ini sebagai sub kapabilitas dari kapabilitas perawatan sasis sepeda motor keseluruhannya. Jika pelajar kuasai sub kapabilitas ini, akan gampang pelajari sub kapabilitas selanjutnya.
Sesudah melakukan modul ini diharap pelajar dapat mengaplikasikan langkah perawatan rantai penggerak roda belakang dan merawat berkala rantai penggerak roda belakang.
Kapabilitas yang ada dalam modul ini akan memperlengkapi pelajar dengan pengetahuan dan keterampilan dan sikap yang betul mengenai perawatan berkala rantai penggerak roda belakang, hingga pelajar mempunyai kekuatan yang dapat diaplikasikan di dunia industri perotomotifan.
Daftar Isi
Cara Merawat Rantai Sepeda Motor

Roda depan dan belakang sepeda motor berperan untuk pendukung pada sepeda motor agar bisa jalan. Pada sepeda motor biasanya memakai penggerak roda belakang, roda belakang ini berperan sebagai penerus tenaga mesin ke atas jalan hingga sepeda motor bisa jalan. Beberapa komponen roda yang berperan sebagai penggerak pada sepeda motor ialah :
1. Rantai Penggerak roda (wheel chain)
Rantai roda berperan sebagai penerus tenaga mesin yang diteruskan oleh transmisi ke roda belakang. Seperti gambar berikut ini

Rantai penggerak roda sepeda motor pada umumnya, terdiri dari 2 tipe, yakni :
a. Master link
Ciri-ciri khusus rantai tipe ini adanya ikatan rantai, hingga secara tehnis bisa dilepaskan atau dihubung sama sesuai keperluan. Rantai tipe ini ialah tipe yang terbanyak dipakai pada sepeda motor.

b. Endless chain
Rantai roda sepeda motor tipe ciri-cirinya ialah tidak memakai ikatan (seperti master link) hingga tidak bisa dilepaskan tanpa menghancurkan konstruksi rantai. Rantai tipe endless ini biasanya dipakai pada sepeda motor besar (moge).

Konstruksi rantai dibikin dengan elemen pin-pin dan pelat-pelat samping yang disambungkan sebegitu rupa hingga memungkinkannya rantai dapat melanjutkan tenaga perputaran ke roda secara baik.
Menurut tipe konstruksinya, tipe pin rantai roda bisa dipisah jadi dua, yakni :
a. Tipe straight-pin.
Wujud dari kutub pin lempeng, hingga pin secara mudah bisa dilepaskan.
b. Tipe shoulder-pin.
Pada tipe ini pin tidak dapat dilepaskan, yang perlu dilepaskan ialah pelat-pelat sebelahnya.

Spesifikasi rantai penggerak
Rantai penggerak roda sepeda motor memiliki detail yang berkaitan dengan pemakaiannya, Bila merujuk ke Japan Chain Association Standar (JCAS), setiap rantai punyai bermacam detail buat memberikan dukungan dan sesuaikan keperluan motor.
Pada umumnya sepedamotor memakai rantai dengan detail diantaranya 415, 420, 428, 428H dan 520. Detail atau code yang tertera itu memiliki makna semasing. Seperti sepedamotor tipe bebek biasanya memakai rantai penggerak roda belakang sama ukuran 420 karena itu maknanya angka 4 mengatakan jarak antara pin rantai dan untuk mempermudahnya karena itu disimbolkan dengan huruf A.

Besarnya A ialah 1/8 inch. Hingga besarnya jarak yang disimbolkan angka 4 ialah : A/8 atau 4/8 inch. Bila diubah dalam unit mm karena itu dikalikan 25,4 mm . Maka 4/8 x 25,4 mm = 12,7 mm . Maka jarak antara pin rantai 12,7 mm.
Selanjutnya dua angka ada di belakang yakni 20 ialah mengatakan lebar di antara plat dalam kiri-kanan rantai. Alterasinya harus saksikan pada tabel, seperti code 20 sama dengan 6,25. Selain itu ada code huruf “H” ada di belakang code angka yang tercantum, di mana huruf “H” ialah ringkasan dari “Hard” maknanya jika kekerasannya semakin besar dibandingkan dengan rantai dengan code nomor tanpa huruf “H”, dalam kata lain kemampuan rantai akan semakin besar dan ada pula tambahan code huruf “SB” yakni maknanya kompak bushing.
Fungsi Rantai
Rantai terbagi dalam banyak sisi yang kerjanya sama-sama bersimpangan keduanya, tanpa pemulasan rantai akan cepat aus yang terlalu berlebih. Oleh karenanya lakukan merawat rantai secara berkala, khususnya pada keadaan jalan kotor atau berdebu.
Keluasan rantai yang terlalu berlebih segera dapat menyebabkan rantai terlepas dan bisa menyebabkan kecelakaan dan kerusakan mesin yang serius, upayakan rantai dicheck setiap waktu sepeda motor akan dipakai. Rantai yang kotor segera dapat menghancurkan rantai dan sproket, membersihkan rantai dengan cairan pencuci selanjutnya lumasi dengan oli transmisi. Untuk keamanan pengendaraan, periksalah selalu keadaan rantai penggerak saat sebelum memakai sepeda motor. Jika rantai ditukar sama yang baru, periksalah lebih dulu apa ke-2 gigi sproket depan dan belakang sudahkah aus dan jika memang perlu ubahlah sekaligus.
Capitan ikatan rantai penggerak harus terpasang sebegitu rupa agar sisi ujung yang terbuka akan menghadap bersimpangan dengan arah perputaran.
Kotoran pada rantai penggerak akan percepat keausan rantai, bagus untuk rantainya sendiri atau untuk roda gigi, oleh karenanya bersihkanlah rantai dengan memakai cairan pencuci lalu lumasi dengan pelumas rantai atau oli mesin tiap 1000 km.
Jentera penggerak dan gigi-gigi roda jentera bisa menjadi hancur yang disebabkan karena perubahan, jika gigi-giginya jadi hancur, karena itu ubahlah jentera-jentera sama yang baru, karena benar-benar sulit sekali untuk tentukan rusaknya gigi-gigi yang ada pada jentera penggerak dan pada gigi roda jentera, karena itu langkah yang terbaik ialah dengan menempatkannya dengan suatu hal yang baru dan saksikan dan periksalah.
Penyetelan dan pengecekan rantai
Jika jarak main bebas (free play) rantai roda kekecilan, karena itu rantai roda akan makin tegang karena pergerakan dari suspensi. Pada keadaan semacam ini. Rantai dan transmisi dapat hancur oleh gesekan yang muncul terlalu berlebih hingga bisa kurangi kekuatan kendaraan.
Bila jarak main bebaas (free play) rantai roda terlampau besar, karena itu ayunan rantai di saat kendaraan sedang jalan akan besar. Pada keadaan semacam ini rantai bisa terlepas dari sproketnya dan bisa menghancurkan suku cadang yang lain. Periksalah kemelut/kekencangan rantai roda di titik tengah antara ke-2 sproket dengan status gigi transmisi pada kondisi netral dan kendaraan pada status standard tegak/tengah.
Kerjakan proses di bawah ini untuk Penyetelan rantai roda :

Untuk rantai roda yang ada ikatan, status penempatan di bagian ujung yang terbuka dari pencapit rantai harus bersimpangan dengan arah perputaran pada rantai roda. Untuk menghindari terlepasnya pencapit rantai karena bentrokan dengan penghantar rantai atau mungkin dengan benda yang lain. Yakinkan status dudukan pencapit rantai pada status ditempatnya.

Dengan memakai gigi roda jentera yang baru, periksalah kerentangan/kekencangan rantai, jika bisa diambil lebih dari 12,7 mm (1/2 gerak rantai), karena itu ubahlah rantai itu.
Pada penerapan pengecekan berkala pada tiap 1000 km, check keadaan kerusakan rantai berikut :
- a. Pin kendor atau lepas.
- b. Mata rantai hancur.
- c. Kering atau berkarat.
- d. Mata rantai macet atau kocak.
- e. Melebihi batasan penggunaan.
- f. Setel rantai tidak tepat.
Jika rantai pada keadaan tersebut dan kemungkinan disebabkan karena gigi-gigi rantai (sproket) karena itu check gigi rantai kemungkinan dari kerusakan berikut :
- a. Gigi-gigi aus dan jadi tajam.
- b. Gigi-gigi ada yang pecah atau hancur.
- c. Mur pengancung gigi sproket kendur atau lepas.
Jika rantai ditukar sama yang baru, karena itu check apa ke-2 gigi sproket telah aus dan jika memang perlu ubahlah sekaligus. Capitan ikatan rantai penggerak harus terpasang sebegitu rupa sampai pads sisi ujung yang terbuka akan menghadap bersimpangan dengan arah perputaran. Setel kekendoran rantai penggerak tiap 1000 km dengan berikut ini sampai didapat standar kekendoran 25 – 35 mm di titik tengah di antara ke-2 roda gigi rantai.
Rantai kemungkinan membutuhkan Penyetelan yang seringkali bergantung pada keadaan anda memakai sepeda motor.
Untuk menyetel rantai penggerak, turuti cara di bawah ini:
a. Tegakkan sepeda motor dengan standard tengah.
b. Membuka sekrup dan tutup rantai kiri
c. Sesudah mengambil pena penjamin longgarkan mur pengunci dan mur kutub.
Penyetelan rantai penggerak
- a. Pasang lagi rantai penggerak dan roda gigi pada sepeda motor.
- b. Lihat arah penempatan mata rantai yang betul.
- c. Gunakanlah tutup pada rantai penggerak atas dan bawah speedometer.
- d. Mencari kelenturan rantai sisi tengah yang paling tegang/kendor pada jalan memutar roda belakang secara pelan-pelan (sisi tengah berada di lubang pengintai rantai penggrak pada tutup rantai penggerak sisi bawah).
- e. Setel kemelut rantai penggerak pada jalan memutar mur Penyetelan rantai sisi kiri dan kanan sampai didapat kemelut standar.
- f. Penyetelan rantai yang betul ialah bila di antara mur Penyetelan samping kiri dan kanan sama pada pertanda penyesuai
- g. Jika disaksikan dari belakang roda, roda gigi depan lempeng dengan roda gigi sisi belakang.

- h. Keraskan/mengencangkan ke-2 mur pengikat pada kutub roda belakang.
- i. Gunakanlah pin pengaman pada kutub roda.
- j. Lumasi rantai dengan mengunkan gendut atau oli secara rata.
- k. Pasang lagi seperti sebelumnya plastik penutup pengintai roda pada tutup rantai penggerak sisi bawah.
Pengecekan akhir.
Pemeriksaan akhir
- a. Nyalakan mesin dan lihat suara kemelut/kekencangan rantai.
- b. Bila terlampau tegang karena itu suara akan mendengung.
- c. Bila terlampau kendor karena itu rantai akan bersinggungan engan tutup rantai.
- d. standard kemelut rantai di antara 10 – 20 mm.
Membersihkan dan melumasi rantai roda
- a. Membersihkan rantai roda dari kotoran dengan memakai minyak/ cairan pencuci atau paraffin dan keringkan selekasnya, selanjutnya lumasi dengan oli atau pelumas semacam spray.
- b. Membersihkan oli pelumas yang terlalu berlebih pada rantai untuk menghindar cipratan saat rantai berputar-putar kuat.
- c. Rantai seepda motor dengan cincin bundar jangan dibikin bersih seperti pada atas karena ring bundar itu akan hancur dan gendut akan lenyap yang dapat mengakibatkan usia rantai jadi lebih pendek.
- d. Tidak boleh memakai uap atau air bertakanan tinggi untuk membersihkan rantai, gunakanlah pencuci rantai tipe spray atau gasoline.
- e. Untuk rantai dengan cincin bundar pembersihan kotoran dengan detergent yang pas, keringkan selanjutnya lumasi memakai oli roda gigi.
- f. Check pada sproket dari keausan dan kerusakan.
- g. Yakinkan untuk rantai roda dan sproket ditukar secara bertepatan.
- h. Pergantian salah satunya sisi saja akan menyebabkan kerusakan elemen yang lebih cepat.
Ringkasan
- Rantai roda berperan sebagai penerus tenaga mesin yang diteruskan oleh transmisi ke roda belakang.
- Rantai penggerak roda sepeda motor pada umumnya, terdiri dari 2 tipe, yakni : Master link dan Endless chain.
- Menurut konstruksinya, tipe pin rantai roda bisa dipisah jadi dua, yakni : Tipe straight-pin dan Tipe shoulder-pin.
- Pada penerapan pengecekan berkala setiap 1000 km, karena itu pengecekan yang sudah dilakukan diantaranya : Pin kendor atau lepas, Mata rantai hancur, Kering atau berkarat, Mata rantai macet atau kocak, Melebihi batasan penggunaan, Setel rantai tidak pas.
- Proser Pengecekan akhir dengan hidupkan mesin dan memerhatikan kemelut adri rantai. Bila terlampau tegang karena itu suara akan mendengung, apabila terlampau kendor karena itu rantai akan bersinggungan engan tutup rantai (Kemelut rantai di antara 10 – 20 mm).
Penutup
Bagaimana sekarang ini anda pasti sudah paham mengenai apa itu rantai dan jenis jenis rantai pasti sekarang ini anda tau juga cara merawat rantai dengan baik dan benar semoga artie ini dapat bermanfaat bagi anda.